Rabu, 17 Agustus 2016

KOMPETENSI KEJURUAN (TEKNIK KENDARAAN RINGAN)


SISTEM HIDROLIK

Pengertian Sistem Hidrolik

Bertahun-tahun yang silam manusia telah menemukan kekuatan dari perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini, mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan dan kemudahan umat manusia. Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.

Hidrolika merupakan suatu cabang dari ilmu perihal arus yang meneliti arus zat cair melalui pipa-pipa yang tertutup. Dalam hal ini akan terjadi energi tekanan , yang lewat suatu zat cair hidrolik (minyalnya minyak) diubah menjadi kerja. Zat ini bertindak sebagi pengalih energi.

Berdasarkan prinsip ini (hukum hidrostatistik) bekerja misalnya:
a.    Pompa-pompa hidrolik.
b.   Alat pengatur dan alat peniru pada mesin perkakas.
c.    Kopling hidrostatik.
d.   Penggerak-penggerak zat cair.


Keuntungan Sistem Hidrolik.
1.        Pemindahan gaya-gaya dan daya-daya besar.
Kebutuhan akan ruangan cukup terbatas dan gaya kelembaman dan momen kelembaman pada sistem-sistem hidrolik adalah lebih kecil dibandingkan dengan tipe-tipe penggerak lain.
2.       Suatu pengaturan kecepatan (putaran) yang tidak bertahap dan dapat bereaksi dengan cepat, dapat dilaksanakan dengan mudah. Hal ini dapat terjadi secara otomatis, dalam suatu jangkauan yang sangat besar dan juga:
a.    Tergantung dari jalannya proses kerja atau
b.   Berdasarkan sebuah program yang ditentukan sebelumnya.
3.  Kecepatan dapat diatur sewaktu dalam pengerjaan.( (jadi dibawah pembebanan), tanpa menghentikan mesin.
4.        Perbandingan pemindahan yang besar (1 : ∞)
Ini bisa lebih besar dibanding pada sebuah pemindahan secara mekanis. Pada suatu pergerakan cara hidrolik dengan mudah dan sederhana sebuah kecepatan tertentu dapat diturunkan hingga nol, yaitu dengan jalan sebagai berikut:
a.       Dengan mengatur debit pompa.
b.      Pengaturan lewat katup.
c.       Melalui pengurangan tekanan.
5.        Pembalikan sederhana masing-masing atas arah dan gerakan.
Ini dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana, tanpa sedikitpun kehilangan energi dan dengan gerak penjalan yang lancar. Pembalikan ini juga akan berjalan lancar bila masa yang bergerak bolak-balik cukup besar.
6.        Pembalikan suatu gerakan dan suatu arah secara cepat. Misalnya oleh penahan didalam silinder-silinder kerja.
7.        Kecermatan besar dalam penghubungan. Inipun dapat terjadi oleh masa kecil dari unsur-unsur hidrolik.
8.        Gerakan-gerakan yang beraturan.
Kesemuanya ini secara nyata akan meningkatkan waktu kedudukan dari alat-alat potong atau meningkatkan sebagian gaya potong maksimal yang diperbolehkan.
9.        Pengerjaan yang bebas hentakan dan meredam hentakan.
Terutama penting dalam menggerakkan eretan-eretan pada berbagai perkakas.
10.    Pembalikan berbagai gerakan secara sederhana.
Gerakan putar dari sebuah motor penggerak, bila diperlukan dapat dengan mudah dibalikkan menjadi suatu gerakan bolak-balik dari suatu silinder kerja.
11.    Diamankan terhadap pembebanan lebih.
Pengamanan terhdap pembebanan lebih dan patahan dapat dilakukan secara lebih sederhana dan pasti dengan penambahan sebuah katup pembatas tekanan (katup tekanan-lebih).
12.    Suatu pembalikan hubungan secara cepat adalah mungkin dilakukan. Terdapat kemungkinan pengubahan gaya maupun kecepatan (sifat-sifat dinamik yang baik). Massa sendiri yang kecil dari pompa-pompa maupun motor-motor dan keelastisan minyak memungkinkan terjadinya hentakan-hentakan penghubung yang lebih kuat dibanding pada penggerak-penggerak elektris atau mekanis.
13.    Semua gerakan dapat dengan mudah disambut, misalnya dengan mengarahkan eretan pada sebuah peredam zat cair. Dalam hal ini tekanan akan naik tanpa mengeper balik.
14.    Suatu pengendalian berurutan adalah mungkin untuk dilakukan. Pelaksanaannya cukup sederhana: baru setelah sebuah katup penghadang diperkuat, sebuah katup lainnya dapat mulai berfungsi misalnya pengadaan suatu pengamanan kecelakaan dapat dilaksanakan (pada pengempaan, tarikan dalam, penembusan, dan trim dan sebagainya).
15.    Penghubung dan pengendalian atas proses penghubungan dapat dilakukan terpusat dari sebuah ruang kendali. Semua tuas penghubung dan tombol-tombol dipasang  di situ. Semua ini cukup disambungkan lewat pipa-pipa dengan tempat-tempat dimana dibutuhkan pelayanan.
16.    Pemindahan gaya pada jarak jauh. Ini dimungkinkan dengan memasang suatu jaringan pipa, yang tidak mengganggu instalasi lainnya.
17.    Proses-proses yang rumit dalam suatu jangkauan waktu tertentu dapat diprogramkan dengan mudah. Gerakan-gerakan yang dalam kaitannya dengan waktu sepenuhnya tidak tergantung satu sama lain, dapat secara murni dikendalikan secara hidrolik atau elektrohidrolik berdasarkan setiap program yang diinginkan.
18.    Pengautomatisan (otomatosasi) Pengendalian dan pemeriksaannya cukup sederhana melalui penggunaan pengendalian yang berurutan. Pada sebuah perkakas misalnya dapat diotomatisasi berbagai pengerjaan dengan bantuan suku cadang hidrolik yang selalu dapat diperoleh dalam perdagangan.
19.    Suatu instalasi hidrolik memiliki masa pakai yang tinggi dan tidak memerlukan banyak pemeliharaan. Minyak yang digunakan dapat melakukan kegiatan pelumasan sendiri pada semua permukaan bagian-bagian hidrolik
20.    Kebutuhan akan ruangan  dan bobot sendiri dapat dibatasi. Sebuah motor hidrolik berbobot lebih ringan dibanding dengan motor elektris yang memiliki daya yang sama besar. Dengan kemungkinan penggunaan tekanan-tekanan tinggi, peralatan hidrolik dapat dibuat lebih kecil.
21.    Pembatasan atas banyaknya bagian mekanis dalam penggerak (lebih sedikit gesekan – lebih sedikit keausan).
22.    Terdapat kemungkinan standarisasi.

                        Kerugian Sistem Hidrolik.
  1. Minyak memiliki kepekaan terhadap suhu. Beberapa minyak hidrolik (misalnya minyak-minyak pelumas mineral) mudah terbakar dan dapat menguap pada suhu yang lebih tinggi.
  2. Sifat termampatkan yang dimiliki minyak. Minyak hidrolik dapat kita mampatkan, sebuah kolom minyak yang panjangnya 1 meter akan menjadi 0,7 mm lebih pendek oleh suatu peningkatan tekanan sebesar 10 bar. Hal ini dapat mempersulit kita untuk menyetel atau untuk mengkoordinasikan berbagai gerakan oleh sebuah peralatan hidrolik yang sederhana.
  3. Perubahan viscositas minyak. Minyak hidrolik akan lebih panas dengan lebih memanjangkan masa kerja (dikarenakan gesekan didalam dan gesekan mekanis). Perubahan besar dalam tekanan atau suhu mempunyai suatu pengaruh yang besar terhadap viscositas minyak. Untuk sebagian, hal ini dapat dihindarkan:
    1. Peralatan pengendali yang rumit.
    2. Pendinginan minyak.
  4. Kehilangan daya disebabkan oleh gesekan minyak. Penghilangan daya dan karenanya penurunan daya dapat terjadi:
    1. Aliran-aliran palsu minyak.
    2. Gesekan–gesekan zat cair dalam pipa dan kecepatan aliran.
    1. Putaran dari pompa.
  1. Masalahnya adalah terdapat kesulitan dalam melakukan perapatan, atau kehilangan minyak. Kehilangan minyak yang cukup besar disebabkan  karena kebocoran dibawah pembebanan yang merupakan penyebab dari:
    1. Pembatasan atas daerah putaran.
    2. Kondisi kerja yang diperberat bagi sistem bila debit yang tersedia ternyata sangat kecil.
    3. Suatu gerakan yang tidak beraturan dari unsur-unsur yang berbeda-beda.
    4. Menyebabkan kotornya produk-produk.
  1. Berbagai bagian harus dibuat sangat cermat. terutama pada bagian-bagian yang bergerak, sambungan, perapat, toleransi yang sangat minim. Ini berarti biaya produksi yang tinggi dan karenanya harga-harga pembelian yang tinmggi untuk instalasi hidrolik. Toleransi yang cukup cermat memang sangat diperlukan, karena jika tidak:
    1. Kebocoran-kebocoran.
    2. Bagian-bagiannya menjadi macer dan timbul gejala getaran.
  1. Gerakan-gerakan yang menghentak-hentak tidak beraturan (getaran-getaran). Penyebab terjadinya getaran dapat berupa:
    1. Masuknya udara kedalam minyak.
    2. Masuknya udara kedalam instalasi hidrolik.
    3. Perubahan-perubahan dalam kerapatan.
    4. Perubahan tekanan.
  1. Sambungan-sambungan dapat menjadi lepas. Pengembangan dan penyusutan pipa-pipa dan selang-selang oleh goyangan-goyangan tekanan dapat melepaskan sambungan pipa dan penutup-penutup.
  2. Pengerjaan yang tidak cermat dikarenakan bertumpuknya kalor. Untuk mengurangi pemanasan yang kuat dari bagian hidrolik dapat dilakukan langkah-lagkah berikut:
    1. Mengurangi kerugian hidrolik dan produksi kalor.
    2. Menggunakan alat pendingin (untuk minyak maupun untuk suku cadang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar