Minggu, 22 November 2020

BAHAN AJAR/MODUL SISTEM PENDINGIN KELAS XII TKR


LINK Bahan Ajar Sistem Pendingin XII TKR

KATA PENGANTAR

 

Modul Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin dan komponen- komponennya ini digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mekanik Otomotif, untuk mencapai salah satu subkompetensi yaitu  mendiagnosis kerusakan pada system pendinginan dan memperbaiki sistem pendinginan.

 

Modul ini akan memberikan latihan untuk mempelajari pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya. Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, Kegiatan belajar 1 membahas cara mendiagnosis kerusakan sistem pendingin mesin. Kegiatan belajar 2 : membahas Perbaikan Sistem Pendinginan Mesin. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para siswa SMK Program Keahlian: Teknik Otomotif yang sedang belajar tentang Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin.

 

Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat.

 

Way Panji, Lampung Selatan,  September 2020 Penyusun,

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

BAHAN AJAR.. 1

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI 3

URAIAN MATERI 3

A. Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pendingin.. 4

1.  Menentukan Keberadaan Gangguan.. 4

2.  Memeriksa Sistem Pendingin Secara Visual 7

3.  Menguji Gangguan Lazim pada Sistem Pendingin.. 11

B.  Perbaikan Kerusakan Sistem Pendingin.. 15

1.  Kerusakan Pada Tutup Radiator. 15

DAFTAR PUSTAKA.. 23

 

 

 

 

 

 




 

URAIAN MATERI

 

   A.    Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pendingin


Gangguan pada sistem pendingin kendaraan dapat sulit didiagnosis. Apabila mesin kendaraan yang berjalan terlalu panas, mengalami panas berlebih (overheating), atau terlalu dingin, mungkin ada kebocoran di sistem atau salah satu komponen sistem tidak berfungsi. Anda perlu memperhatikan gejala yang tampak pada kendaraan dan memeriksa sistem pendingin itu sendiri untuk dapat menemukan sumber masalah pada kendaraan.

 

1.    Menentukan Keberadaan Gangguan

a.     Perhatikan meteran temperatur.

Gejala awal adanya masalah pada sistem pendingin kendaraan sering kali bisa dilihat melalui meteran temperatur. Apabila suhu kendaraan terus meningkat secara konsisten, atau belum lama ini mulai mengalami masalah panas berlebih, kemungkinan ada masalah di sistem pendingin kendaraan.

·        Meteran temperatur kendaraan seharusnya menunjukkan rentang suhu yang dapat ditoleransi. Walaupun mesin kendaraan tidak terlalu panas, apabila suhunya di atas rentang suhu yang ditoleransi, kemungkinan ada masalah pada kendaraan.

·        Apabila meteran temperatur menunjukkan warna merah ketika kendaraan sedang menyala, artinya mesin mengalami panas berlebih. Segera menepi dan matikan kendaraan Anda.

·        Gangguan pada sistem pendingin juga dapat menyebabkan mesin terlalu dingin. Dalam kasus ini, meteran temperatur tetap berada di warna biru.

 

b.    Cek lampu mesin.


Lampu mesin di dasbor dapat menunjukkan gangguan pada sistem pendingin mobil. Lampu pengecek mesin kendaraan Anda menyala ketika salah satu sensor mobil mengirimkan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit) yang memberi tahu bahwa ada gangguan. Apabila ada bagian kendaraan yang tidak berfungsi baik, ECU akan memberitahunya melalui lampu cek mesin.

·        Kode galat (error code) yang membuat lampu mesin menyala menggunakan kode yang bisa dibaca pemindai OBDII.

·        Banyak kendaraan memiliki lampu dasbor yang memperingatkan pengendara ketika mesin mengalami kekurangan cairan pendingin atau suhu yang ekstrem.

c.     Identifikasi cairan pendingin di bawah mobil.


Kebocoran merupakan masalah lazim dalam sistem pendingin. Jika Anda melihat genangan cairan di bawah kendaraan, hal ini kemungkinan disebabkan kebocoran pendingin. Sentuh cairan yang menggenang dengan jari, lalu usapkan pada kertas putih. Oli biasanya berwarna hitam atau cokelat, sementara air dari penyejuk udara berwarna bening, dan cairan pendingin berwarna hijau, merah muda, atau oranye.

·        Kebocoran dapat membuat sistem pendingin tidak berfungsi baik dan gagal menjaga suhu mesin yang sesuai.

 

d.    Periksa ketinggian cairan pendingin di kendaraan.


Jika Anda merasa adanya kebocoran cairan pendingin di kendaraan, buka kap mobil ketika mesin dalam keadaan dingin dan lihat reservoar pendingin. Reservoar ini memiliki garis penanda yang menunjukkan batas ketinggian minimum dan maksimum cairan pendingin kendaraan. Catat ketinggian cairan pendingin pada reservoar, dan periksa kembali beberapa hari kemudian. Jika ketinggiannya mengalami penurunan, cairan pendingin kemungkinan mengalami kebocoran atau terbakar.

·        Pastikan pengecekan reservoar cairan pendingin dilakukan setiap kali mesin bersuhu sama.

·        Jika Anda tidak menemukan letak reservoar cairan pendingin, bacalah buku panduan penggunaan kendaraan.

 

2.    Memeriksa Sistem Pendingin Secara Visual

a.    Biarkan mesin mendingin.

Wadah mesin akan bersuhu sangat panas ketika mesin menyala sehingga Anda bisa mengalami luka bakar kalau menyentuhnya sebelum dingin. Diamkan mesin selama beberapa jam sebelum membuka kap dan mencari kebocoran cairan pendingin. Jika kap masih terasa hangat, mesin di baliknya masih bersuhu panas. Apabila kendaraan mengalami kelebihan panas, Anda perlu menunggu lebih lama sebelum aman disentuh.

 


b.    Kenakan perlengkapan yang tepat.


Sebelum memulai proyek ini, pakailah semua perlengkapan pengaman yang diperlukan. Pelindung mata harus dikenakan karena Anda akan menangani kebocoran cairan pendingin. Anda boleh tidak mengenakan sarung tangan, tetapi sebaiknya dipakai karena dapat melindungi tangan dari goresan dan jepitan ketika bekerja. Pelindung mata wajib dikenakan saat menangani kebocoran untuk melindungi Anda dari cairan yang menetes atau menyemprot akibat tekanan. Anda bisa menggunakan kacamata pengaman atau goggle untuk melindungi mata.

 

c.    Cek kerusakan pada penutup radiator.


Biasanya gangguan sistem pendingin dapat disebabkan kerusakan penutup radiator. Kalau berfungsi baik, penutup radiator dapat melepaskan tekanan berlebih yang terkumpul dalam sistem pendingin. Namun, seiring waktu penutup bisa mengusang atau tersangkut. Jika penutup radiator tampak berkarat, terkorosi, atau dilumuri kotoran minyak, kemungkinan inilah penyebab gangguan pada sistem pendingin. Anda bisa mengganti penutup radiator dengan memuntirnya sampai lepas dan memasang penutup baru. Harga penutup radiator biasanya cukup terjangkau dan bisa dibeli di bengkel atau toko otomotif. Jangan pernah melepaskan penutup radiator ketika suhunya masih panas. Cairan panas di dalamnya bisa menyembur dan membakar Anda.

 

d.    Perhatikan pompa air, kalau memungkinkan.

Pompa air dalam kendaraan memompa campuran air dan cairan pendingin melalui mesin dan menuju radiator tempat aliran udara membantu menyingkirkan panas. Carilah pertanda kebocoran atau kegagalan pompa air yang kasatmata di wadah mesin. Pompa air digerakkan oleh sabuk sehingga coba periksa kerusakan pada sabuk yang lazimnya menandakan katrol pompa air terlah berhenti bergerak dan menggesek sabuk. Kalau pompa air tidak berfungsi baik, mesin tidak bisa menyingkirkan panas yang dihasilkan sehingga mengalami panas berlebih. Sabuk penggerak pompa air yang rusak harus diganti setelah memasukkan pompa air baru. Apabila Anda tidak tahu letak pompa air di kendaraan, baca buku panduan penggunaan atau situs produsen kendaraan.


e.    Kaji kerusakan pada slang cairan pendingin.

Lihat slang yang memanjang dari radiator ke mesin, lalu ikuti sejauh mungkin. Jika ada slang yang tertekuk, sistem pendingin akan tidak berfungsi baik. Keretakan juga menandakan adanya kebocoran, tetapi bahkan jika belum bocor, slang yang retak harus diganti. Perhatikan kerusakan di slang atau gejala gesekan dari slang yang berlilit atau sabuk aksesori. Jika salah satu sabuk telah menggesek slang pendingin, keduanya perlu diganti. Pastikan jarak antara sabuk dan slang baru cukup jauh sehingga tidak lagi saling bergesekan. Kebocoran cairan pendingin dapat menyebabkan genangan di bawah kendaraan dan panas mesin yang berlebih. Ganti slang radiator yang bocor atau rusak.

 

 

3.    Menguji Gangguan Lazim pada Sistem Pendingin

a.   Tentukan seberapa lama cairan pendingin sudah berada di dalam sistem.


Apabila tidak ada gejala kebocoran cairan pendingin tetapi kendaraan masih tidak bisa menjaga suhunya pada rentang yang ditoleransi, kemungkinan cairan pendingin sudah tidak bagus lagi. Kebanyakan produsen kendaraan menyarankan untuk menuangkan cairan pendingin setiap 50-100 ribu km. Kalau jaraknya sudah lebih jauh dari itu, kemungkinan inilah penyebab gangguan pada sistem pendingin. Kuras dan tuang cairan pendingin dengan membuka katup petcock di bagian bawah radiator dan mengurasnya ke wadah, lalu isi sistem pendingin dengan air dan nyalakan kembali mesin selama beberapa menit. Ulangi proses ini beberapa kali untuk mengeluarkan semua cairan pendingin lama, lalu isi dengan campuran air dan cairan pendingin dengan rasio seimbang  Kebanyakan cairan pendingin sudah dicampur dengan air, tetapi Anda bisa membeli cairan pendingin saja dan mencampurnya sendiri dengan air Cairan pendingin bisa dibeli di bengkel, pom bensin, dan toko ritel besar.


b.   Carilah pertanda kerusakan gasket kepala.


Jika Anda melihat kebocoran cairan pendingin dari mesin di bawah exhaust manifold dan asap putih keluar dari knalpot, gasket kepala kendaraan Anda kemungkinan meledak.

o    Gasket kepala yang meledak akan menyebabkan kebocoran cairan pendingin, panas mesin berlebih, kekurangan daya drastis, dan perubahan warna knalpot.

o    Perbaikan gasket kepala yang meledak dilakukan dengan melepaskan kepala tabung dari mesin sehingga sebaiknya gunakan jasa profesional.

o    Jika Anda yakin gasket kepala kendaraan telah meledak, segera berhenti berkendara.


c.   Tentukan apakah termostat berfungsi dengan baik.


Termostat kendaraan menentukan suhu mesin yang berfungsi. Jika termostat tidak berfungsi di posisi terbuka, cairan pendingin akan terus mengalir melalui radiator dan suhu mesin menjadi terlalu dingin. Apabila rusak dalam keadaan tertutup, cairan pendingin tidak akan bisa meraih radiator, sehingga mengalami panas berlebih. Carilah gejala kebocoran atau oksidasi di sekeliling termostat untuk menentukan penyebab masalah.

o    Jika berkarat, kemungkinan termostat tidak bisa berfungsi dengan baik.

o    Kebocoran yang berada di area sekitar termostat menyebabkannya tidak berfungsi.


d.   Gunakan pemindai OBDII untuk memperoleh kode galat mesin.


Jika lampu cek mesin kendaraan menyala, pasangkan pemindai OBDII untuk mengindentifikasi masalah yang ada. Sambungkan kabel pemindai OBDII di porta di bawah dasbor (pada sisi sopir), lalu putar kunci ke “accessories” dan nyalakan pemindai. Tergantung pada jenisnya, pemindai akan memberikan kode galat atau deskripsi galat yang terjadi dalam bahasa Inggris.

·        Banyak bengkel yang menggunakan pemindai OBDII untuk mengecek kode di mobil secara gratis.

·        Jika pemindai hanya memberikan kode galat, cek situs produsen kendaraan untuk menemukan deksripsi galat tersebut.

 

e.   Cari kebocoran cairan pendingin.


Jika sistem pendingin kendaraan bocor, mesin tidak bisa didinginkan dengan baik dan mengalami panas berlebih. Ketika memeriksa sistem pendingin secara visual, pastikan mencari gejala semprotan atau kebocoran cairan pendingin dari radiator, slang, dan pompa. Ikuti semua cairan pendingin yang tampak di wadah mesin ke titik tertingginya untuk menentukan sumber kebocoran.

·        Sebaiknya semprotkan mesin dengan slang untuk membersihkan semua cairan pendingin bekas, lalu nyalakan kembali mesin untuk mencari lokasi kebocoran cairan pendingin baru.

·        Jika kebocoran berada di di radiator, bagian ini perlu diperbaiki atau diganti oleh profesional.


 

f.     Gunakan alat penguji tekanan untuk menemukan titik kebocoran yang sulit ditemukan.


Cara lain untuk mengetahui gangguan pada sistem cairan pendingin kendaraan adalah menggunakan penguji tekanan. Lepaskan penutup radiator dari mesin dan pasangkan penguji tekanan pada tempatnya. Nyalakan pemanas kendaraan tanpa menyalakan mesin sehingga sistem pendingin bisa membangun tekanan. Perhatikan meteran di penguji tekanan untuk melihat penurunan tekanan secara mendadak, yang menandakan adanya kebooran. Kemudian, dengarkan suara semburan udara di sistem pendingin untuk menemukan lokasi kebocoran.

·        Penguji tekanan dapat dibeli di bengkel.

·        Sistem cairan pendingin akan perlu dikuras supaya bisa penguji tekanan bisa digunakan dengan baik.

 

     B.    Perbaikan Kerusakan Sistem Pendingin

1.    Kerusakan Pada Tutup Radiator


Untuk mencegah kerusakan pada bagian ini, jangan terlalu sering membuka dan menutup tutup radiator. Membuka dan menutup tutup radiator cukup dilakukan pada saat menguras radiator. Apabila terlalu sering membuka tutup radiator akan memperbesar peluang tutup radiator rusak. Salah satu kemungkinan gangguan yang muncul bila tutup radiator rusak ialah Overheating, yaitu suhu panas mesin berada di atas batas normal.

 

Dari segi fungsi, tutup radiator memegang peranan yang sama besar dalam hal menjaga temperature mesin. Komponen inilah yang akan menjaga volume air pada sistem pendingin mesin. Peran itu dijalankan oleh katup-katup pada tutup radiator. Terdapat dua katup dalam komponen ini, yaitu katup tekan dan katup vakum. Kedua katup inilah yang secara bergantian menggeluarkan dan mengisap sehingga air bersirkulasi dari tanki reservoir ke radiator.

 

Kedua katup pada tutup radiator itulah yang kemungkinan besar mengalami kerusakan apabila tutup radiator sering dibuka. Karena kerusakan itulah, sirkulasi yang terjadi pada air menjadi tidak bagus. Hal yang lebih buruk dapat terjadi, jika semakin lama volume air radiator makin berkurang karena tumpah keluar melalui tangki reservoir. Kekurangan jumlah air inilah yang kemudian memicu terjadinya overheating. Oleh karena itu, untuk mendeteksi terjadinya kerusakan pada tutup radiator bisa dilakukan dengan melihat air pada tangki reservoir. Periksa ketinggian permukaan air pada tangki tersebut. Apabila tangki cadangan selalu penuh (bahkan air keluar dari selang pada tutup tangki reservoir), ini pertanda bahwa tutup radiator sudah perlu diganti.

 

 

Dengan mengganti tutup radiator yang rusak, kita dapat menghindari overheating. Anda tidak boleh meremehkan piranti tersebut. Sebab, jika fungsi radiator ini tidak bekerja maksimal, kenaikan temperatur mesin akan melonjak.  Anda dapat mengetahui tutup radiator sudah harus diganti dengan cara sebagai berikut:

a.     Periksa tutup radiator pada saat mesin dalam keadaan dingin. Amatilah  apakah karet  penyekat ada yang sobek atau tidak.

b.     Periksa apakah karet dan pegas pada katup vacuum  yang terdapat di bagian tengah tutup radiator masih berfungsi dengan baik. Jika perlu, Periksalah dengan alat pengukur katup tutup radiator. Alat ini untuk mengetahui ukuran tekanan pembuka katup, ukuran yang normal adalah 0,75 —1,05 kg,/cm

c.     Perhatikan apakah perrnukaan radiator yang bersinggungan Iangsung dengan tutup radiator dalam keadaan rata, sebab bila tutup tidak rata maka air bisa keluar dan terjadi kebocoran.

d.      Pada usia tertentu, tutup radiator juga bisa menjadi penyebab berkurangnya air di dalam pori-pori radiator. Akibatnya, tekanan uap air keluar lewat mulut radiator dan tidak kembali ke dalam tabung cadangan radiator (overflow bottle). Hal ini ditandai dengan mengerasnya karet-karet di alas atau di bawah tutup radiator. Segera ganti baru tutup radiator jika kondisi karetnya sudah keras.

 

2.    Membersihkan Radiator

Zat kimia pembersih dapat digunakan untuk membersihkan endapan kotoran dan karat dari dalam radiator, tetapi lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bagian-bagian di dalam radiator. Bersihkan radiator dengan cara menjalankan mesin beberapa menit hingga mesin mencapai panas yang diperlukan. Kemudian matikan mesin dan buang air pendingin yang telah bercampur zat kimia pembersih tadi dengan membuka keran pembuang air radiator. Setelah air pendingin dikeluarkan sampai habis, tutup kembali keran dan lepaskan pipa penghubung atas dan bawah pada tangki radiator dengan cara mengendurkan Hem pengikatnya. Pasangkan pipa pistol penguras pada bagian bawah tangki radiator dan biarkan pipa buang di bagian atas radiator terbuka. Hentikan pengurasan jika radiator sudah bersih. Sebelum dipasang, radiator harus diperiksa terlebih dahulu untuk meyakinkan ada atau tidaknya kebocoran-kebocoran. Cara mengetes kebocoran radiator, yaitu dengan cara memompakan air ke dalam radiator. Lalu, hitunglah jumlah air yang dapat mengalir dalam hitungan galon per menit atau juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemeriksa khusus.

 

3.    Menguras Blok Motor

Menguras blok motor sama halnya dengan menguras radiator. Hubungkan pistol penguras pada bagian atas dan pembuang pada bagian bawah. Perlu diperhatikan, sebelumnya termostat dilepaskan terlebih dahulu dan perhatikan pengaturan tekanan penguras karena tekanan yang tinggi dapat merusak paking pompa air. Hentikan pengurasan jika blok motor sudah bersih.

 

4.    Menguji Termostat

Termostat yang macet atau tidak bekerja dapat mengganggu kinerja sistem pendinginan. Pemeriksaan termostat dikerjakan untuk mengetahui apakah masih berfungsi atau tidak. Hal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a.     Masukkan termostat pada air yang dipanaskan dalam bejana sampai membuka penuh. Termostat akan membuka pada suhu sekitar 5-10 °F di bawah angka pedoman dan mulai membuka penuh pada suhu antara 20 °F dan 24 °F di atas angka pedoman. Artinya, jika termostat 160 °F berarti termostat akan mulai membuka pada suhu 150 °F dan mulai membuka penuh pada suhu 180 °F.

b.     Pada saat menguji termostat, jangan sampal menyentuh bagian dasar dan dinding bejana.

c.     Apabila termostat tidak dapat membuka pada suhu pedoman tersebut, ganti  termostat dengan yang baru.

 

5.    Memeriksa Pompa Air

Sebelum dipasang, pompa air harus diperiksa terlebih dahulu dari adanya kebocoran-kebocoran. Kebocoran pompa air dapat terjadi karena air merembes melalui poros impeller. Hal tersebut dapat disebabkan keausan poros impeller, kerusakan bantalan poros, atau kerusakan seal air. Pampa air yang masih terpasang pada motor dapat diperiksa dengan cara melepaskan tali kipas dan pengungkit hub kipas naik turun atau digoyangkan dengan tangan. Jika kelonggaran cukup banyak, berarti kebocoran terdapat pada poros impeller dan bantalannya. Ganti bagian tersebut dengan yang Baru.

 

Untuk melakukan perbaikan pada bagian-bagian tersebut, lepaskan pompa air dari motor dalam keadaan dingin. Kosongkan air di dalam radiator dan motor dengan cara membuka keran pembuang air, kemudian lepaskan pipa karet yang terpasang pada pompa air tersebut. Lepaskan tali kipas dengan mengendurkan baut pengencang bagian generator, kemudian lepaskan baut pengikat pompa terhadap blok motor. Letakkan pompa air di atas meja kerja untuk melakukan pemeriksaan dan penggantian komponen. Sebelum pompa air dibongkar, ukur jarak bagian depan hub dengan bagian belakang rumah pompa dan ukur kebebasan impeller dengan rumah pompa. Pengukuran berguna untuk memastikan keadaan pompa harus sama dengan ukuran semula. Cara melakukannya, yaitu dengan membuka tutup rumah pompa, kipas, dan pull, kemudian melepaskan hub dari poros impeller dan bantalannya. Ganjal pompa sedemikian rupa untuk melepaskan poros impeller dari bantalannya. Gunakan selongsong (sleeve) untuk pekerjaan tersebut. torus tidak boleh langsung dipres, pres hanya bagian luar bantalannya saja.

 

Guna melepas impeller dari porosnya, gunakan penekan yang diameternya lebih kecil dari poros tersebut. Tahan impeller sedemikian rupa, kemudianp 1cs porosnya dengan Kati-hati. Setelah semua bagian terlepas hersihkan wittua bagian tersebut, tetapi jangan menggunakan cairan pembersih karena dapat melarutkan pelumas di dalam bantalan dan pada akhirnya dapat merusak bantalan tersebut. 

 

6.    Memeriksa Kebocoran Dalam

Kebocoran dalam, artinya kebocoran sistem pendinginan yang tidak dapat dilihat secara kasatmata. Kebocoran dalam sistem pendinginan hanya dapat diketahui dari adanya gelembung udara yang terlihat di bagian atas termostat. untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

a.     Melepaskan tali kipas agar pompa air tidak bekerja.

b.     Buang sebagian air pendingin sampai permukaannya di atas blok motor.

c.     Lepaskan pipa karet bagian atas, kemudian buka rumah termostat dan keluarkan termostat tersebut.

d.     Isikan air Ice dalam radiator untuk membuang udara yang mungkin terdapat di dalam blok motor.

e.     Nyalakan mesin dan digas beberapa kali (persneling dalam posisi netral dan gunakan rem tangan untuk keselamatan), kemudian perhatikan apakah ada atau tidak gelembung udara pada air pendingin. Jika terdapat gelembung udara, berarti terjadi kebocoran dalam dari pembakaran.

f.        Matikan mesin, kemudian periksa apakah ada kemungkinan air di dalam minyak pelumas mesin. Minyak pelumas di dalam radiator dan air dari pipa buang pada saat mesin bekerja pada suhu normal juga mengindikasikan adanya kebocoran dalam.

 

7.    Mengganti Pipa-Pipa Karet

Pipa karet yang sudah rusak atau habis masa pakainya harus segera diganti sesuai ukuran dan bentuknya. Gunakan pipa yang sesuai ukuran diameter dalamnya dan sesuai kebengkokannya. Pipa yang terlalu panjang atau pendek tidak boleh dipakai. Sebelum diganti, pipa baru yang akan dipasang harus dilapisi semen gasket pada bagian luar kedua ujung pipa penghubung.

 

8.    Mengganti Tali Kipas

Sebelum mengganti tali kipas (fan belt), lepaskan terlebih dulu kabel baterai yang negatif. Kemudian kendurkan dudukan generator atau altenator sehingga dapat dengan mudah melepas tali kipas dari dudukan puli pompa dan puli poros engkol. Bersihkan dudukan tali kipas di setiap pull tersebut. Pasangkan tali kipas yang ukurannya sesuai standar dengan mengikuti tanda arah putaran. Atur kekencangan tali kipas sesuai petunjuk dan ketentuan pabrik. Kekencangan tali kipas dapat diatur dengan menekan tali kipas antara puli pompa dengan puli generator hingga membentuk defleksi 12 mm sampai 16 mm. setelah itu kencangkan baut penyetel yang terdapat pada generator.

 

Untuk informasi lebih lanjut bisa buka tautan berikut:

  1. https://youtu.be/J2DqUZJloq8 Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pendingin
  2. https://youtu.be/vj3MDOfVxh0 Perbaikan Sistem Pendingin

        Tugas!

Kerjakanlah Tugas Berikut secara kelompok!

1.        Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang!

2.        Bersama Kelompok Anda lakukan kegiatan diskusi mengenai perbaikan berkala pada sistem pendingin mobil yang tepat!

3.        Tuliskan hasilnya dalam bentuk powerpoint kemudian presentasikan dan direkam menggunakan hp kemudian unggah ke channel YouTube dan bagikan link video ke Tugas kelas pada Google Classroom

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Toyota New Step 1 Training Manual. 1995. PT. Toyota-Astra Motor.

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya. Yogyakarta. Kode Modul: OPKR-20-010B.

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya. Yogyakarta. Kode Modul: OPKR-20-011B.