LINK Bahan Ajar Sistem Pendingin XII TKR
KATA PENGANTAR
Modul Pemeliharaan/servis Sistem
Pendingin dan komponen- komponennya ini digunakan sebagai pedoman kegiatan
belajar siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mekanik Otomotif, untuk mencapai
salah satu subkompetensi yaitu mendiagnosis
kerusakan pada system pendinginan dan memperbaiki sistem
pendinginan.
Modul ini akan memberikan latihan untuk
mempelajari pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya.
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, Kegiatan belajar 1 membahas cara
mendiagnosis kerusakan sistem pendingin mesin. Kegiatan belajar 2 : membahas Perbaikan
Sistem Pendinginan Mesin. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para siswa SMK
Program Keahlian: Teknik Otomotif yang sedang belajar tentang
Pemeliharaan/servis Sistem Pendingin.
Penyusun menyadari banyak kekurangan
dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat
penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat.
Way Panji, Lampung Selatan, September 2020 Penyusun,
A. Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pendingin
1. Menentukan Keberadaan Gangguan
2. Memeriksa Sistem Pendingin Secara Visual
3. Menguji Gangguan Lazim pada Sistem
Pendingin
B. Perbaikan Kerusakan Sistem Pendingin
1. Kerusakan Pada Tutup Radiator
URAIAN MATERI
A. Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pendingin
Gangguan pada sistem
pendingin kendaraan dapat sulit didiagnosis. Apabila mesin kendaraan yang
berjalan terlalu panas, mengalami panas berlebih (overheating), atau terlalu dingin,
mungkin ada kebocoran di sistem atau salah satu komponen sistem tidak
berfungsi. Anda perlu memperhatikan gejala yang tampak pada kendaraan dan
memeriksa sistem pendingin itu sendiri untuk dapat menemukan sumber masalah
pada kendaraan.
1.
Menentukan Keberadaan Gangguan
a.
Perhatikan meteran temperatur.
Gejala awal adanya
masalah pada sistem pendingin kendaraan sering kali bisa dilihat melalui
meteran temperatur. Apabila suhu kendaraan terus meningkat secara konsisten,
atau belum lama ini mulai mengalami masalah panas berlebih, kemungkinan ada
masalah di sistem pendingin kendaraan.
· Meteran temperatur kendaraan seharusnya
menunjukkan rentang suhu yang dapat ditoleransi. Walaupun mesin kendaraan tidak
terlalu panas, apabila suhunya di atas rentang suhu yang ditoleransi,
kemungkinan ada masalah pada kendaraan.
· Apabila meteran temperatur menunjukkan warna
merah ketika kendaraan sedang menyala, artinya mesin mengalami panas berlebih.
Segera menepi dan matikan kendaraan Anda.
· Gangguan pada sistem pendingin juga dapat
menyebabkan mesin terlalu dingin. Dalam kasus ini, meteran temperatur tetap
berada di warna biru.
b. Cek lampu mesin.
Lampu mesin di dasbor
dapat menunjukkan gangguan pada sistem pendingin mobil. Lampu pengecek mesin
kendaraan Anda menyala ketika salah satu sensor mobil mengirimkan sinyal ke ECU
(Electronic Control Unit) yang memberi tahu bahwa
ada gangguan. Apabila ada bagian kendaraan yang tidak berfungsi baik, ECU akan
memberitahunya melalui lampu cek mesin.
· Kode galat (error code) yang membuat lampu
mesin menyala menggunakan kode yang bisa dibaca pemindai OBDII.
· Banyak kendaraan memiliki lampu dasbor yang
memperingatkan pengendara ketika mesin mengalami kekurangan cairan pendingin
atau suhu yang ekstrem.
c. Identifikasi cairan pendingin di bawah mobil.
Kebocoran merupakan masalah
lazim dalam sistem pendingin. Jika Anda melihat genangan cairan di bawah
kendaraan, hal ini kemungkinan disebabkan kebocoran pendingin. Sentuh cairan
yang menggenang dengan jari, lalu usapkan pada kertas putih. Oli biasanya
berwarna hitam atau cokelat, sementara air dari penyejuk udara berwarna bening,
dan cairan pendingin berwarna hijau, merah muda, atau oranye.
· Kebocoran dapat membuat sistem pendingin
tidak berfungsi baik dan gagal menjaga suhu mesin yang sesuai.
d. Periksa ketinggian cairan pendingin di kendaraan.
Jika Anda merasa adanya
kebocoran cairan pendingin di kendaraan, buka kap mobil ketika mesin dalam
keadaan dingin dan lihat reservoar pendingin. Reservoar ini memiliki garis
penanda yang menunjukkan batas ketinggian minimum dan maksimum cairan pendingin
kendaraan. Catat ketinggian cairan pendingin pada reservoar, dan periksa
kembali beberapa hari kemudian. Jika ketinggiannya mengalami penurunan, cairan
pendingin kemungkinan mengalami kebocoran atau terbakar.
· Pastikan pengecekan reservoar cairan
pendingin dilakukan setiap kali mesin bersuhu sama.
· Jika Anda tidak menemukan letak reservoar
cairan pendingin, bacalah buku panduan penggunaan kendaraan.
2. Memeriksa Sistem Pendingin Secara Visual
a.
Biarkan mesin mendingin.
Wadah mesin akan bersuhu
sangat panas ketika mesin menyala sehingga Anda bisa mengalami luka bakar kalau
menyentuhnya sebelum dingin. Diamkan mesin selama beberapa jam sebelum membuka
kap dan mencari kebocoran cairan pendingin. Jika kap masih terasa hangat, mesin
di baliknya masih bersuhu panas. Apabila kendaraan mengalami kelebihan panas,
Anda perlu menunggu lebih lama sebelum aman disentuh.
b. Kenakan perlengkapan yang tepat.
Sebelum memulai proyek
ini, pakailah semua perlengkapan pengaman yang diperlukan. Pelindung mata harus
dikenakan karena Anda akan menangani kebocoran cairan pendingin. Anda boleh
tidak mengenakan sarung tangan, tetapi sebaiknya dipakai karena dapat
melindungi tangan dari goresan dan jepitan ketika bekerja. Pelindung mata wajib
dikenakan saat menangani kebocoran untuk melindungi Anda dari cairan yang
menetes atau menyemprot akibat tekanan. Anda bisa menggunakan kacamata pengaman
atau goggle untuk melindungi mata.
c. Cek kerusakan pada penutup radiator.
Biasanya gangguan sistem
pendingin dapat disebabkan kerusakan penutup radiator. Kalau berfungsi baik, penutup
radiator dapat melepaskan tekanan berlebih yang terkumpul dalam sistem
pendingin. Namun, seiring waktu penutup bisa mengusang atau tersangkut. Jika
penutup radiator tampak berkarat, terkorosi, atau dilumuri kotoran minyak,
kemungkinan inilah penyebab gangguan pada sistem pendingin. Anda bisa mengganti
penutup radiator dengan memuntirnya sampai lepas dan memasang penutup baru.
Harga penutup radiator biasanya cukup terjangkau dan bisa dibeli di bengkel
atau toko otomotif. Jangan pernah melepaskan penutup radiator ketika suhunya
masih panas. Cairan panas di dalamnya bisa menyembur dan membakar Anda.
d. Perhatikan pompa air, kalau memungkinkan.
Pompa air dalam kendaraan
memompa campuran air dan cairan pendingin melalui mesin dan menuju radiator
tempat aliran udara membantu menyingkirkan panas. Carilah pertanda kebocoran
atau kegagalan pompa air yang kasatmata di wadah mesin. Pompa air digerakkan
oleh sabuk sehingga coba periksa kerusakan pada sabuk yang lazimnya menandakan
katrol pompa air terlah berhenti bergerak dan menggesek sabuk. Kalau pompa air
tidak berfungsi baik, mesin tidak bisa menyingkirkan panas yang dihasilkan
sehingga mengalami panas berlebih. Sabuk penggerak pompa air yang rusak harus
diganti setelah memasukkan pompa air baru. Apabila Anda tidak tahu letak pompa
air di kendaraan, baca buku panduan penggunaan atau situs produsen kendaraan.
e. Kaji kerusakan pada slang cairan pendingin.
Lihat slang yang
memanjang dari radiator ke mesin, lalu ikuti sejauh mungkin. Jika ada slang
yang tertekuk, sistem pendingin akan tidak berfungsi baik. Keretakan juga
menandakan adanya kebocoran, tetapi bahkan jika belum bocor, slang yang retak
harus diganti. Perhatikan kerusakan di slang atau gejala gesekan dari slang
yang berlilit atau sabuk aksesori. Jika salah satu sabuk telah menggesek slang
pendingin, keduanya perlu diganti. Pastikan jarak antara sabuk dan slang baru
cukup jauh sehingga tidak lagi saling bergesekan. Kebocoran cairan pendingin
dapat menyebabkan genangan di bawah kendaraan dan panas mesin yang berlebih.
Ganti slang radiator yang bocor atau rusak.
3.
Menguji Gangguan Lazim pada Sistem Pendingin
a. Tentukan seberapa lama cairan pendingin sudah berada di dalam sistem.
Apabila tidak ada gejala
kebocoran cairan pendingin tetapi kendaraan masih tidak bisa menjaga suhunya
pada rentang yang ditoleransi, kemungkinan cairan pendingin sudah tidak bagus
lagi. Kebanyakan produsen kendaraan menyarankan untuk menuangkan cairan
pendingin setiap 50-100 ribu km. Kalau jaraknya sudah lebih jauh dari itu,
kemungkinan inilah penyebab gangguan pada sistem pendingin. Kuras dan tuang
cairan pendingin dengan membuka katup petcock di bagian bawah radiator
dan mengurasnya ke wadah, lalu isi sistem pendingin dengan air dan nyalakan
kembali mesin selama beberapa menit. Ulangi proses ini beberapa kali untuk
mengeluarkan semua cairan pendingin lama, lalu isi dengan campuran air dan
cairan pendingin dengan rasio seimbang
Kebanyakan cairan pendingin sudah dicampur dengan air, tetapi Anda bisa
membeli cairan pendingin saja dan mencampurnya sendiri dengan air Cairan
pendingin bisa dibeli di bengkel, pom bensin, dan toko ritel besar.
b. Carilah pertanda kerusakan gasket kepala.
Jika Anda melihat
kebocoran cairan pendingin dari mesin di bawah exhaust manifold dan asap putih keluar
dari knalpot, gasket kepala kendaraan Anda kemungkinan meledak.
o
Gasket
kepala yang meledak akan menyebabkan kebocoran cairan pendingin, panas mesin
berlebih, kekurangan daya drastis, dan perubahan warna knalpot.
o
Perbaikan gasket kepala yang meledak
dilakukan dengan melepaskan kepala tabung dari mesin sehingga sebaiknya gunakan
jasa profesional.
o
Jika
Anda yakin gasket kepala kendaraan telah meledak, segera berhenti berkendara.
c. Tentukan apakah termostat berfungsi dengan baik.
Termostat kendaraan
menentukan suhu mesin yang berfungsi. Jika termostat tidak berfungsi di posisi
terbuka, cairan pendingin akan terus mengalir melalui radiator dan suhu mesin
menjadi terlalu dingin. Apabila rusak dalam keadaan tertutup, cairan pendingin
tidak akan bisa meraih radiator, sehingga mengalami panas berlebih. Carilah
gejala kebocoran atau oksidasi di sekeliling termostat untuk menentukan
penyebab masalah.
o
Jika
berkarat, kemungkinan termostat tidak bisa berfungsi dengan baik.
o
Kebocoran yang berada di area sekitar
termostat menyebabkannya tidak berfungsi.
d. Gunakan pemindai OBDII untuk memperoleh kode galat mesin.
Jika lampu cek mesin
kendaraan menyala, pasangkan pemindai OBDII untuk mengindentifikasi masalah
yang ada. Sambungkan kabel pemindai OBDII di porta di bawah dasbor (pada sisi
sopir), lalu putar kunci ke “accessories” dan nyalakan pemindai.
Tergantung pada jenisnya, pemindai akan memberikan kode galat atau deskripsi
galat yang terjadi dalam bahasa Inggris.
· Banyak bengkel yang menggunakan pemindai
OBDII untuk mengecek kode di mobil secara gratis.
· Jika pemindai hanya memberikan kode galat,
cek situs produsen kendaraan untuk menemukan deksripsi galat tersebut.
e. Cari kebocoran cairan pendingin.
Jika sistem pendingin
kendaraan bocor, mesin tidak bisa didinginkan dengan baik dan mengalami panas
berlebih. Ketika memeriksa sistem pendingin secara visual, pastikan mencari
gejala semprotan atau kebocoran cairan pendingin dari radiator, slang, dan
pompa. Ikuti semua cairan pendingin yang tampak di wadah mesin ke titik
tertingginya untuk menentukan sumber kebocoran.
· Sebaiknya semprotkan mesin dengan slang untuk
membersihkan semua cairan pendingin bekas, lalu nyalakan kembali mesin untuk
mencari lokasi kebocoran cairan pendingin baru.
· Jika kebocoran berada di di radiator, bagian
ini perlu diperbaiki atau diganti oleh profesional.
f. Gunakan alat penguji tekanan untuk menemukan titik kebocoran yang sulit ditemukan.
Cara lain untuk
mengetahui gangguan pada sistem cairan pendingin kendaraan adalah menggunakan
penguji tekanan. Lepaskan penutup radiator dari mesin dan pasangkan penguji
tekanan pada tempatnya. Nyalakan pemanas kendaraan tanpa menyalakan mesin
sehingga sistem pendingin bisa membangun tekanan. Perhatikan meteran di penguji
tekanan untuk melihat penurunan tekanan secara mendadak, yang menandakan adanya
kebooran. Kemudian, dengarkan suara semburan udara di sistem pendingin untuk menemukan
lokasi kebocoran.
· Penguji tekanan dapat dibeli di bengkel.
· Sistem cairan pendingin akan perlu dikuras
supaya bisa penguji tekanan bisa digunakan dengan baik.
B. Perbaikan Kerusakan Sistem Pendingin
1. Kerusakan Pada Tutup Radiator
Untuk mencegah kerusakan pada bagian ini, jangan
terlalu sering membuka dan menutup tutup radiator. Membuka dan menutup tutup
radiator cukup dilakukan pada saat menguras radiator. Apabila terlalu sering
membuka tutup radiator akan memperbesar peluang tutup radiator rusak. Salah
satu kemungkinan gangguan yang muncul bila tutup radiator rusak ialah Overheating, yaitu suhu panas mesin
berada di atas batas normal.
Dari segi fungsi, tutup radiator memegang peranan yang
sama besar dalam hal menjaga temperature mesin. Komponen inilah yang akan
menjaga volume air pada sistem pendingin mesin. Peran itu dijalankan oleh
katup-katup pada tutup radiator. Terdapat dua katup dalam komponen ini, yaitu
katup tekan dan katup vakum. Kedua katup inilah yang secara bergantian
menggeluarkan dan mengisap sehingga air bersirkulasi dari tanki reservoir ke
radiator.
Kedua katup pada tutup radiator itulah yang
kemungkinan besar mengalami kerusakan apabila tutup radiator sering dibuka. Karena
kerusakan itulah, sirkulasi yang terjadi pada air menjadi tidak bagus. Hal yang
lebih buruk dapat terjadi, jika semakin lama volume air radiator makin
berkurang karena tumpah keluar melalui tangki reservoir. Kekurangan jumlah air
inilah yang kemudian memicu terjadinya overheating. Oleh karena itu, untuk
mendeteksi terjadinya kerusakan pada tutup radiator bisa dilakukan dengan
melihat air pada tangki reservoir. Periksa ketinggian permukaan air pada tangki
tersebut. Apabila tangki cadangan selalu penuh (bahkan air keluar dari selang
pada tutup tangki reservoir), ini pertanda bahwa tutup radiator sudah perlu
diganti.
Dengan mengganti tutup radiator yang rusak, kita dapat
menghindari overheating. Anda tidak
boleh meremehkan piranti tersebut. Sebab, jika fungsi radiator ini tidak bekerja maksimal, kenaikan temperatur mesin
akan melonjak. Anda dapat mengetahui tutup
radiator sudah harus diganti dengan cara sebagai berikut:
a. Periksa tutup radiator pada saat mesin dalam keadaan
dingin. Amatilah apakah karet penyekat ada yang sobek atau tidak.
b. Periksa apakah karet dan pegas pada katup vacuum
yang terdapat di bagian tengah tutup radiator masih berfungsi dengan
baik. Jika perlu, Periksalah dengan alat pengukur katup tutup radiator. Alat ini
untuk mengetahui ukuran tekanan pembuka katup, ukuran yang normal adalah 0,75
—1,05 kg,/cm
c. Perhatikan apakah perrnukaan radiator yang
bersinggungan Iangsung dengan tutup radiator dalam keadaan rata, sebab bila
tutup tidak rata maka air bisa keluar dan terjadi kebocoran.
d. Pada usia
tertentu, tutup radiator juga bisa menjadi penyebab berkurangnya air di dalam
pori-pori radiator. Akibatnya, tekanan uap air keluar lewat mulut radiator dan
tidak kembali ke dalam tabung cadangan radiator (overflow bottle). Hal ini
ditandai dengan mengerasnya karet-karet di alas atau di bawah tutup radiator.
Segera ganti baru tutup radiator jika kondisi karetnya sudah keras.
2.
Membersihkan Radiator
Zat kimia pembersih dapat digunakan untuk membersihkan
endapan kotoran dan karat dari dalam radiator, tetapi lakukan dengan hati-hati
agar tidak merusak bagian-bagian di dalam radiator. Bersihkan radiator dengan
cara menjalankan mesin beberapa menit hingga mesin mencapai panas yang
diperlukan. Kemudian matikan mesin dan buang air pendingin yang telah bercampur
zat kimia pembersih tadi dengan membuka keran pembuang air radiator. Setelah
air pendingin dikeluarkan sampai habis, tutup kembali keran dan lepaskan pipa
penghubung atas dan bawah pada tangki radiator dengan cara mengendurkan Hem
pengikatnya. Pasangkan pipa pistol penguras pada bagian bawah tangki radiator
dan biarkan pipa buang di bagian atas radiator terbuka. Hentikan pengurasan
jika radiator sudah bersih. Sebelum dipasang, radiator harus diperiksa terlebih
dahulu untuk meyakinkan ada atau tidaknya kebocoran-kebocoran. Cara mengetes
kebocoran radiator, yaitu dengan cara memompakan air ke dalam radiator. Lalu,
hitunglah jumlah air yang dapat mengalir dalam hitungan galon per menit atau
juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemeriksa khusus.
3.
Menguras Blok Motor
Menguras blok motor sama halnya dengan menguras
radiator. Hubungkan pistol penguras pada bagian atas dan pembuang pada bagian
bawah. Perlu diperhatikan, sebelumnya termostat dilepaskan terlebih dahulu dan
perhatikan pengaturan tekanan penguras karena tekanan yang tinggi dapat merusak
paking pompa air. Hentikan pengurasan jika blok motor sudah bersih.
4.
Menguji Termostat
Termostat yang macet atau tidak bekerja dapat
mengganggu kinerja sistem pendinginan. Pemeriksaan termostat dikerjakan untuk
mengetahui apakah masih berfungsi atau tidak. Hal tersebut dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Masukkan termostat pada air yang dipanaskan dalam
bejana sampai membuka penuh. Termostat akan membuka pada suhu sekitar 5-10 °F
di bawah angka pedoman dan mulai membuka penuh pada suhu antara 20 °F dan 24 °F
di atas angka pedoman. Artinya, jika termostat 160 °F berarti termostat akan
mulai membuka pada suhu 150 °F dan mulai membuka penuh pada suhu 180 °F.
b. Pada saat menguji termostat, jangan sampal menyentuh bagian
dasar dan dinding bejana.
c. Apabila termostat tidak dapat membuka pada suhu
pedoman tersebut, ganti termostat dengan
yang baru.
5.
Memeriksa Pompa Air
Sebelum dipasang, pompa air harus diperiksa terlebih
dahulu dari adanya kebocoran-kebocoran. Kebocoran pompa air dapat terjadi
karena air merembes melalui poros impeller. Hal tersebut dapat disebabkan
keausan poros impeller, kerusakan bantalan poros, atau kerusakan seal air.
Pampa air yang masih terpasang pada motor dapat diperiksa dengan cara melepaskan
tali kipas dan pengungkit hub kipas naik turun atau digoyangkan dengan tangan.
Jika kelonggaran cukup banyak, berarti kebocoran terdapat pada poros impeller dan bantalannya. Ganti bagian
tersebut dengan yang Baru.
Untuk melakukan perbaikan pada bagian-bagian tersebut,
lepaskan pompa air dari motor dalam keadaan dingin. Kosongkan air di dalam
radiator dan motor dengan cara membuka keran pembuang air, kemudian lepaskan
pipa karet yang terpasang pada pompa air tersebut. Lepaskan tali kipas dengan
mengendurkan baut pengencang bagian generator, kemudian lepaskan baut pengikat
pompa terhadap blok motor. Letakkan pompa air di atas meja kerja untuk
melakukan pemeriksaan dan penggantian komponen. Sebelum pompa air dibongkar,
ukur jarak bagian depan hub dengan bagian belakang rumah pompa dan ukur
kebebasan impeller dengan rumah pompa. Pengukuran berguna untuk memastikan
keadaan pompa harus sama dengan ukuran semula. Cara melakukannya, yaitu dengan
membuka tutup rumah pompa, kipas, dan pull, kemudian melepaskan hub dari poros
impeller dan bantalannya. Ganjal pompa sedemikian rupa untuk melepaskan poros
impeller dari bantalannya. Gunakan selongsong (sleeve) untuk pekerjaan
tersebut. torus tidak boleh langsung dipres, pres hanya bagian luar bantalannya
saja.
Guna melepas impeller dari porosnya, gunakan penekan
yang diameternya lebih kecil dari poros tersebut. Tahan impeller sedemikian
rupa, kemudianp 1cs porosnya dengan Kati-hati. Setelah semua bagian terlepas
hersihkan wittua bagian tersebut, tetapi jangan menggunakan cairan pembersih
karena dapat melarutkan pelumas di dalam bantalan dan pada akhirnya dapat
merusak bantalan tersebut.
6.
Memeriksa Kebocoran Dalam
Kebocoran dalam, artinya kebocoran sistem pendinginan
yang tidak dapat dilihat secara kasatmata. Kebocoran dalam sistem pendinginan
hanya dapat diketahui dari adanya gelembung udara yang terlihat di bagian atas
termostat. untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
a. Melepaskan tali kipas agar pompa air tidak bekerja.
b. Buang sebagian air pendingin sampai permukaannya di
atas blok motor.
c. Lepaskan pipa karet bagian atas, kemudian buka rumah
termostat dan keluarkan termostat tersebut.
d. Isikan air Ice dalam radiator untuk membuang udara
yang mungkin terdapat di dalam blok motor.
e. Nyalakan mesin dan digas beberapa kali (persneling
dalam posisi netral dan gunakan rem tangan untuk keselamatan), kemudian
perhatikan apakah ada atau tidak gelembung udara pada air pendingin. Jika
terdapat gelembung udara, berarti terjadi kebocoran dalam dari pembakaran.
f.
Matikan mesin, kemudian periksa apakah ada kemungkinan air di dalam
minyak pelumas mesin. Minyak pelumas di dalam radiator dan air dari pipa buang
pada saat mesin bekerja pada suhu normal juga mengindikasikan adanya kebocoran
dalam.
7.
Mengganti Pipa-Pipa Karet
Pipa karet yang sudah rusak atau habis masa pakainya
harus segera diganti sesuai ukuran dan bentuknya. Gunakan pipa yang sesuai
ukuran diameter dalamnya dan sesuai kebengkokannya. Pipa yang terlalu panjang
atau pendek tidak boleh dipakai. Sebelum diganti, pipa baru yang akan dipasang
harus dilapisi semen gasket pada bagian luar kedua ujung pipa penghubung.
8.
Mengganti Tali Kipas
Sebelum mengganti tali kipas (fan belt), lepaskan
terlebih dulu kabel baterai yang negatif. Kemudian kendurkan dudukan generator
atau altenator sehingga dapat dengan mudah melepas tali kipas dari dudukan puli
pompa dan puli poros engkol. Bersihkan dudukan tali kipas di setiap pull
tersebut. Pasangkan tali kipas yang ukurannya sesuai standar dengan mengikuti
tanda arah putaran. Atur kekencangan tali kipas sesuai petunjuk dan ketentuan
pabrik. Kekencangan tali kipas dapat diatur dengan menekan tali kipas antara
puli pompa dengan puli generator hingga membentuk defleksi 12 mm sampai 16 mm.
setelah itu kencangkan baut penyetel yang terdapat pada generator.
Untuk informasi lebih lanjut bisa buka tautan berikut:
- https://youtu.be/J2DqUZJloq8
Mendiagnosis Kerusakan Sistem Pendingin
- https://youtu.be/vj3MDOfVxh0
Perbaikan Sistem Pendingin
Tugas!
Kerjakanlah Tugas Berikut
secara kelompok!
1.
Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang!
2.
Bersama Kelompok Anda lakukan kegiatan diskusi mengenai perbaikan
berkala pada sistem pendingin mobil yang tepat!
3.
Tuliskan hasilnya dalam bentuk powerpoint kemudian presentasikan dan direkam
menggunakan hp kemudian unggah ke channel
YouTube dan bagikan link video ke Tugas kelas pada Google Classroom
Toyota
New Step 1 Training Manual. 1995. PT. Toyota-Astra Motor.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
2004. Modul
Pemeliharaan/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya.
Yogyakarta. Kode Modul: OPKR-20-010B.
Tim Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Modul
Pemeliharaan/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya.
Yogyakarta. Kode Modul: OPKR-20-011B.